Aktualisasi JKT48 Sebagai Upaya Diplomasi Publik Jepang di Indonesia

Authors

  • Ni Wayan Riska Maelani Universitas Udayana Author
  • Sukma Sushanti Universitas Udayana Author
  • Putu Titah Kawitri Resen Universitas Udayana Author

DOI:

https://doi.org/10.24843/

Abstract

Abstrak

Studi ini membahas terkait dengan peranan JKT48 sebagai agen diplomasi publik dengan instrumen budaya Jepang di Indonesia. Jepang memiliki potensi soft power yang besar, khususnya budaya populer yang mampu untuk membantu negara tersebut memenuhi kepentingan nasionalnya. Penelitian ini menggunakan metode kuasi kualitatif, dengan data yang diperoleh secara sekunder dan analisis dilakukan menggunakan konsep Diplomasi Publik dan Soft Power Currencies. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam aktivitasnya JKT48 telah melakukan upaya diplomasi publik melalui tiga cara. Pertama, melakukan manajemen berita dengan memanfaatkan situs resmi dan akun official X. Kedua, upaya komunikasi strategis dilakukan melalui kampanye bahasa dan pariwisata, serta aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan jejepangan di Indonesia. Ketiga, melalui pembangunan hubungan dengan cara aktif dalam menerima penghargaan dari kementerian Jepang dan aktif terlibat dalam program pertukaran anggota.  Selain itu, JKT48 telah berhasil merepresentasikan sekaligus menyebarluaskan budaya Jepang dalam berbagai aktivitasnya di Indonesia. Grup idola ini berhasil mengemas budaya Jepang secara menarik dan menyebarkannya sesuai dengan dalam penggambaran soft power currencies, baik itu dengan cara menunjukan benignity (menyebarkan nilai-nilai positif dari budaya Jepang), meraih brilliance (menunjukan kesuksesan sehingga para penggemar merasa terinspirasi), dan menciptakan beauty (menemukan shared value dengan para penggemarnya). Dalam kesimpulannya, JKT48 telah berhasil hadir sebagai agen yang membantu Jepang dalam melaksanakan diplomasi publik dengan menyebarluaskan budaya populernya di Indonesia, hal ini membantu Jepang dalam membangun citra positif dan mempererat hubungan diplomatiknya dengan Indonesia.


Kata-kunci : diplomasi publik, budaya populer, JKT48, soft power

 

Abstract

This study discusses the role of JKT48 as a public diplomacy agent using Japanese cultural instruments in Indonesia. Japan has great soft power potential, especially popular culture which can help the country fulfil its national interests. This research uses a quasi-qualitative method, with data obtained secondarily and analysis carried out using the concepts of Public Diplomacy and Soft Power Currencies. The analysis results from this research show that in their activities JKT48 has demonstrated public diplomacy efforts in three ways. First, news management should be carried out by utilizing the official website and official X account. Second, strategic communication efforts are out through language and tourism campaigns, as well as actively participating in various Japanese activities in Indonesia. Third, through relationship building by actively assisting in receiving awards from Japanese ministries and being actively involved in member exchange programs. Apart from that, JKT48 has succeed in representing and spreading Japanese culture in their various activities in Indonesia. This idol group has succeeded in showcased and disseminated Japanese culture attractively in line with the depiction of soft power currencies, which include showing benignity (spreading positive values from Japanese culture), achieving brilliance (showing success so that fans feel inspired), and creating beauty (finding shared value with their fans). In conclusion, JKT48 has succeeded in appearing as an agent that helps Japan carry out public diplomacy by disseminating its popular culture in Indonesia. This helps Japan build a positive image and strengthen its diplomatic relations with Indonesia.


Keywords : JKT48, public diplomacy, popular culture, soft power

Published

2025-09-26

How to Cite

Aktualisasi JKT48 Sebagai Upaya Diplomasi Publik Jepang di Indonesia. (2025). Diskusi Ilmiah Komunitas Hubungan Internasional, 5(1). https://doi.org/10.24843/

Most read articles by the same author(s)