Hambatan United Nations Women dalam Menangani Kekerasan Terhadap Perempuan (Studi Kasus: Tradisi Budaya Karo-Kari di Pakistan Tahun 2018)

Authors

  • Nyoman Arlina Artha Rahayu Author
  • Ni Wayan Rainy Priadarsini Author
  • Penny Kurnia Putri Author

DOI:

https://doi.org/10.24843/

Abstract

Abstrak
UN Women hadir untuk mengatasi kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan. Salah satu bentuk kekerasan berbasis gender yang terjadi di Pakistan adalah Karo Kari, yaitu praktik kekerasan yang dilakukan atas dasar kehormatan. Tradisi ini berakar dari budaya patriarki dan dianggap benar secara sosial oleh masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi UN Women dalam mengatasi isu Karo Kari. Penulis menggunakan konsep organisasi internasional, budaya patriarki, dan kekerasan berbasis gender (gender-based violence) yang dianalisis secara kualitatif berdasarkan studi kepustakaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa hambatan yang dihadapi UN Women meliputi keterbatasan akses hukum dan perlindungan bagi perempuan di Pakistan, yang mengakibatkan kesulitan dalam memperjuangkan hak-hak serta memperoleh keadilan. Selain itu, terdapat penolakan terhadap kampanye HeForShe oleh sebagian laki-laki karena dianggap mengganggu struktur sosial. Hambatan lainnya adalah rendahnya kepedulian masyarakat terhadap isu Karo Kari, yang ditunjukkan oleh minimnya partisipasi dalam kampanye, ketiadaan aktivis khusus yang menangani isu ini, serta tidak adanya penindakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran hak asasi manusia.

Kata Kunci: Budaya Patriarki, Karo Kari, Kekerasan Berbasis Gender, Pakistan, UN Women

Abstract
UN Women exists to address cases of gender-based violence against women. Karo Kari is a form of gender-based violence in Pakistan, committed in the name of honor. This practice is rooted in a patriarchal culture that is considered socially acceptable by the local community. This research aims to identify the obstacles faced by UN Women in addressing the Karo Kari issue. The study employs the concepts of international organizations, patriarchal culture, and gender-based violence, analyzed qualitatively through a literature review. The findings reveal several obstacles, including limited legal access and protection for women in Pakistan, which makes it difficult for them to fight for their rights and obtain justice. Additionally, the HeForShe campaign faced rejection from men who perceived it as a disruption to the social structure. Another challenge is the lack of public concern regarding the Karo Kari issue, reflected in low community participation in campaigns, the absence of activists specifically addressing this issue, and the lack of strict legal enforcement against human rights violations.

Keywords: Patriarchal Culture, Karo Kari, Gender-Based Violence, Pakistan, UN Women

Published

2025-09-26

How to Cite

Hambatan United Nations Women dalam Menangani Kekerasan Terhadap Perempuan (Studi Kasus: Tradisi Budaya Karo-Kari di Pakistan Tahun 2018). (2025). Diskusi Ilmiah Komunitas Hubungan Internasional, 5(1). https://doi.org/10.24843/

Most read articles by the same author(s)