Kepentingan Tiongkok Untuk Tetap Mempertahankan Hubungan Diplomatik Dengan Afghanistan-Taliban
DOI:
https://doi.org/10.24843/Abstract
Abstrak
Penelitian ini mengkaji kepentingan Tiongkok dalam mempertahankan hubungan dengan Afghan-Taliban pada tahun 2021 melalui analisis sistemik. Sejak 1955, Afghanistan dianggap sebagai negara periferi mulai menarik perhatian Tiongkok ketika invasi AS di Afghanistan pada tahun 2001. Konflik Taliban-AS membuat Tiongkok menjauhi Taliban dan mendekatkan diri kepada Afganistan demi preferensi ekonomi mereka. Pada 2021, meski Taliban kembali berkuasa dan mendapat isolasi internasional, Tiongkok tetap melanjutkan hubungan bilateralnya dengan Afghan-Taliban. Dengan perspektif Realisme Defensif dan metode kualitatif digunakan untuk mengetahui kepentingan Tiongkok di Afghanistan. Penelitian ini mengindentifikasi bahwa dinamika sistemik memengaruhi kebijakan Tiongkok dan dinamika Afghanistan-Taliban yang pada akhirnya mendorong Tiongkok untuk mempertahankan hubungan tersebut. Konsep Geo-ekonomi memperkuat argumentasi terutama terkait proyek OBOR dan pergeseran kapabilitas dari militer ke ekonomi di Asia Tengah.
Kata-kunci : Afghanistan, Kepentingan, Mempertahankan hubungan, Realisme Defensif, Sistemik, Taliban, Tiongkok
Abstract
This study examines China’s interest in maintaining relations with the Afghan-Taliban in 2021 through a systemic analysis. Since 1955, Afghanistan was regarded as a peripheral state but began attracting China’s attention following the US invasion of Afghanistan in 2001. The Taliban-US conflict led China to distance itself from the Taliban while aligning more closely with Afghanistan to pursue its economic preferences. In 2021, despite the Taliban’s return to power and international isolation, China continued its bilateral relationship with the Afghan-Taliban. Using Defensive Realism and a qualitative method to explore China’s interests in Afghanistan, the study finds that systemic dynamics influence China’s policy as well as the dynamics between Afghanistan and the Taliban, prompting China to sustain these relations. The concept of geo-economics strengthens the argument, particularly regarding the OBOR project and the shift from military to economic capabilities in Central Asia.
Keywords : Afghanistan, China, Interest, Maintaining Relations, Defensive Realism, Systemic, Taliban,