HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA ANAK DENGAN SINDROM DOWN DI KOTA DENPASAR

Penulis

  • Ni Kadek Wahyu Adi Lia Putri Universitas Udayana Penulis
  • Kadek Cahya Utami Universitas Udayana Penulis
  • Luh Mira Puspita Universitas Udayana Penulis
  • Francisca Shanti Kusumaningsih Universitas Udayana Penulis

DOI:

https://doi.org/10.24843/coping.2025.v13.i03.p02

Kata Kunci:

kelelahan anak, kualitas tidur, sindrom down

Abstrak

Anak dengan sindrom down sering mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik akibat gangguan perkembangan motorik dan tonus otot yang rendah, sehingga lebih mudah mengalami kelelahan. Kelelahan yang berlebihan, baik secara fisik maupun saat melakukan aktivitas yang disukai, dapat mengganggu pola tidur dan menurunkan kualitas tidur anak. Penurunan kualitas tidur ini berdampak negatif pada fungsi kognitif, suasana hati, serta perkembangan fisik dan psikososial anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelelahan dengan kualitas tidur pada anak dengan sindrom down di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan April hingga Mei 2025. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan consecutive sampling dengan jumlah 31 responden. Instrumen pada penelitian ini Pediatric Quality of Life Inventory Measurement Fatigue Scale Versi Indonesia (PedsQL Mfs-I) dan Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil dari Uji Pearson Product Moment nilai p=0,004 dan nilai r=0,497, yang berarti terdapat hubungan yang bermakna dengan arah positif antara kelelahan dengan kualitas tidur pada anak dengan sindrom down di Kota Denpasar artinya, semakin tinggi kelelahan, semakin buruk kualitas tidur. Berdasarkan hasil penelitian, maka orang tua diharapkan dapat mengatur rutinitas harian anak yang konsisten dan terstruktur agar tidak menimbulkan kelelahan.

Diterbitkan

2025-06-18

Terbitan

Bagian

Articles