HUBUNGAN PERSEPSI PENYAKIT DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PADA LANJUT USIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABANAN III
DOI:
https://doi.org/10.24843/coping.2025.v13.i03.p09Keywords:
hipertensi, kepatuhan pengobatan, lanjut usia, persepsi penyakitAbstract
Hipertensi merupakan masalah kesehatan serius karena prevalensi yang terus meningkat dan risiko komplikasi penyakit yang tinggi. Untuk meningkatkan outcome klinis, pasien hipertensi harus patuh dalam mengonsumsi obat anti hipertensi. Studi yang ada menunjukkan tingkat kepatuhan pasien masih bervariasi, dimana masalah kepatuhan ini paling sering ditemukan pada kelompok lanjut usia. Salah satu faktor yang berkaitan dengan kepatuhan adalah persepsi penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara persepsi penyakit dengan kepatuhan pengobatan pada lanjut usia hipertensi. Penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif korelatif dengan rancangan cross-sectional. Sebanyak 94 sampel terlibat dalam penelitian ini yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner HBM untuk mengukur persepsi penyakit dan kuesioner MMAS untuk mengukur kepatuhan pengobatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi penyakit pada lansia hipertensi sebagian besar dalam kategori sedang yaitu sebanyak 49 orang (52,1%) sedangkan kepatuhan pengobatan pada lansia hipertensi mayoritas dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 52 orang (55,3%). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi penyakit dengan kepatuhan pengobatan (p-value = 0,001; rs= 0,332). Dari penelitian ini, diharapkan perawat dapat mendukung dan mengembangkan persepsi positif bagi pasien sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan.